0

Kata dan Hati

Kata mampu membuat orang berbeda. Terkadang bisa membuat bahagia, duka, terharu dan lain sebagainya.
Ada begitu banyak rahasia tentang kata. Karena kata itu ibarat sebuah keajaiban. Yang cara tuturnya mampu membuat kita tak berdaya.
Apakah kata yang paling kau suka??
Kata Cinta kah? Kata-kata romantis kah? Kata-kata istimewa penuh hikmah ataukah kata-kata yang mengandung amarah??.
Hemm.. Kita tahu kata mana yang indah buat kita kan??
Kata yang membuat hatimu bergetar karenanya.
Kata-kata yang indah tak akan pernah menjauh dari hati yang terpesona olehnya. Ketika hati sudah pasrah karenanya, bagaimana yang lainnya? Pastinya akan mengikuti hati kan!?..
Kata begitu istimewa, penggunaan bahasa tutur yang halus untuk memikat hati-hati yang mungkin rapuh atau bahkan keras sebelumnya.
Seperti halnya terpesonanya aku akan tulisan seorang kawan yang begitu indah. Menggetarkan hatiku, bahkan membuat panas pelupuk mataku sehingga keluarlah Kristal-Kristal bening yang tersimpan.
Kata-kata yang ia tuturkan begitu istimewa, sebuah kata Cinta untuk sahabatnya. Kubilang kata Cinta karena begitu mempesona, sopan dan penuh makna. Ya.. Selalu begitu, semua tentang goresan tintanya selalu istimewa.

0

“Komitmen”

“Ketika kita belajar lebih dalam lagi tentang suatu ilmu, kan kita temukan banyak kekurangan pada diri kita ataupun sekitar.”
Perbedaan itu pasti akan muncul dari setiap isi otak manusia. Pertahankan atau lepaskan lalu lupakan akan menjadi pilihan. Yang diperlukan hanya sebuah komitmen, asal yang kau yakini tak pernah menyimpang dari dasar hukumnya.
Mencoba untuk belajar kembali, agar otak ini tak akan mati. Hingga segala ilmu yang didapat dapat menentramkan hati dan pikiran ini.
Mempertahankan komitmen dalam hati, memegang teguh apa yang diyakini.  Terkadang hati ini bingung, ketika ilmu baru yang didapatkan menentang komitmen yang telah kita pegang selama ini. Dan bahkan langsung menganggapnya kurang baik.
Asalkan keyakinan dan komitmen kita tak menjurus pada hal yang benar-benar nyata melenceng dari dasar hukum Yang lebih besar. Hanya perlu memperbaiki komitmen awal Yang mungkin salah tanpa dasar yang kuat.
Biarlah perbedaan itu terus ada, asalkan yang wajib tak pernah ditinggalkan.
Belajarlah lagi agar keyakinanmu itu benar dan sesuai. Pencarian jati diri perlu, namun tak harus memaksakan pula. Biarlah proses itu yang bercerita, hingga akhirnya hasilpun tak akan membohonginya.
Tersenyum dan bersyukurlah atas ilmu yang kita dapatkan. Pegang erat keyakinan itu Yang kita perlukan. Dia Maha Tahu apa yang kita kerjakan. Be your self Neng 🙂

0

“Kata Lama Semangat Baru”

“Jika Anda tidak berusaha melakukan sesuatu melampaui apa yang sudah Anda kuasai, Anda tidak akan berkembang.” *Ronald E. Osborn*
Kata-kata yang indah, bukan? Kata yang membuat dadaku kembali berdegub kencang dan mata berkaca-kaca. Mungkin terbawa perasaan sebagai mahasiswa akhir, yang lagi mengurus tugas besar. Ya Allah, jadikan semangat ini terus membara untuk tugas muliaMu. Melalui kata inginku tebar kebaikan dengannya.
Kata-kata tersebut aku temukan di bunga kertas yang kuminta dari LDK MKMI ketika pengenalan UKM kepada mahasiswa baru 2015, bunga yang cantik dengan kata-kata istimewa didalamnya.
Bunga yang menemaniku berjaga di stand UKM sendirian, ketika teman2 menunjukkan aksinya didepan ratusan mahasiswa. Menitikkan air mata sendiri. Kurasa aku begitu takut, ketika masa depan tak pernah kubentuk dari sekarang. Merancang bagaimanakah aku untuk tahun-tahun kedepan. Ketika aku tak lagi menjadi mahasiswa, harus melupakan keseruan dengan teman2. Dan mulai memikirkan tentang diri sendiri, dan amanah-amanah besar yang akan datang nantinya.
Ya, aku harus tetap mencoba dan akan terus berusaha. Meraih diluar apa yang biasa kulakukan, namun tak meninggalkan apa yang telah menjadi pegangan.
Kata-kata yang begitu indah, seindah ukhuwah di LDK MKMI yang selalu dihati. Fokus tujuan mulia selanjutnya, berikan Yang terbaik atas apa Yang kau punya. Jangan pernah menyerah. Semangat selalu Windar.. 🙂
“Yaa Muqollibal Qulub Tsabbit Qalbi ‘ala diinik” Wahai Dzat yang membolak balilkan hati, teguhkanlah hati ini diatas Agama-Mu.” Aamiin 🙂

0

“Terror Siang Ini”

Huaaa.. Ternyata orang iseng itu masih banyak ya. Jadi takut sendiri, takut ada hal-hal buruk nantinya. Seperti siang ini nich, beberapa menit lalu tepatnya pukul 11:02 ada panggilan masuk dari nomer yang tidak diketahui. Seorang lelaki kalau didengar dari suaranya sih agak tua gitu. Orangnya bilang kalau aku disuruh ke Grobokan daerah Kabuh Jombang sama ibu. Pas tak tanya balik ada apa, jawabnya hanya suruh aja kesana. Loh, sudah curiga sih sejak awal, tapi dengan polosnya aku jawab kalau tidak ada di Rumah tapi di Madura. Setelah tak pikir-pikir ulang ngapain aku kasih tahu posisi saat ini pada orang yang mencurigakan atau misterius.
Haiissss.. Jadi parno sendiri, takut ada apa-apa nantinya soalnya dia mengantongi identitasku. Nomer telpon indosatku yang fenomenal banget soalnya dari jaman- jaman punya HP jadi sudah nomor penting. Oh ya.. Dimenit terakhir beliaunya berucap salam, ya semoga beliau masih paham dengan agamanya yang mengajarkan kebaikan dan larangan meneror orang. Tau gak sih, hal semacam ini begitu membuatku takut. Terasa di teror oleh oleh orang-orang desa yang kupikir semuanya itu baik, tak seperti kejadian dikota karena begitu banyak orang yang memiliki niat jahat
Dan di menit ke 11:36 kembali menghubungi dengan suara wanita diujung sana. Menanyakan hal yang sama dan aku disuruh cepat-cepat ke sana.
Ohhh… Pusingg!!!!!!
Semoga ibu dan keluarga besarku di Rumah dilindungi dari orang-orang Yang memiliki niat jahat. Aamiin

0

“Lorong”

Masih dalam kegelapan yang begitu mencekam. Hening hanya terdengar Angin yang berbisik.
Melewati lorong gelap yang tak tentu arah. Terus melangkah dan tak pernah lelah.
Masih mencari dan terus mencari. Cahaya yang menjadi tanda kehidupan. Ditengah gelapnya mata memandang.
Adakah lorong-lorong itu menuju kilauan cahaya impian. Ataukah hanya memberikan jalanan yang semakin gelap dan tak tentu ujungnya.

0

“Masa”

Mungkin belum untuk saat ini. Bukankah dia akan datang ketika kita sudah siap menerima amanah-amanah baru.
Aku begitu bahagia, walaupun tak harus kuungkapkan secara nyata. Berharap rasa ini benar adanya. Bukan karena dia semata, tapi karena Allah Ta’ala.
Walau terkadang begitu berat dalam dada. Aku hanya ingin menguatkannya. Meneguhkannya dan menjaganya.
Agar tak akan pernah lagi kurasakan hal yang sama atau mungkin berbeda dan lebih besar adanya. Dan aku tak yakin bisa menghadapinya, bila tak kucoba menguatkannya dari sekarang.
Aku ingin jiwaku lebih tangguh dan siap nantinya. Bukan yang lemah dan hanya memperburuk nantinya.

Aku bersyukur mengenalnya, bertemu mereka dan berbagi cerita. Semoga hati ini dan hati-hati semua dikuatkan serta diteguhkan dalam pilihan mulia ini.
Ya Muqallibal Qulub Tsabbit Qalbi ‘ala diniik, Wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hati ini didalam agamamu.
Ya Rabbi pemilik hati teguhkanlah dalam taat kepadaMu. Aamiin

0

“Lelaki Senja”

Menatapmu dalam keheningan, entah berapa kali aku senyum-senyum sendiri melihat segala tingkahmu.
Bermain bersama senja, melompat lalu tertawa. Terkadang kau begitu iseng mengejar kupu-kupu yang begitu mesranya terbang disekitar bunga-bunga. Lelaki senja penghilang lara.
Hai.. Ingatkah kau dikursi tua itu. Ditepian jalan setapak diantara rimbunan pohon. Menatap lurus Rona langit sore yang menggantung di kaki cakrawala. Bersama Angin lembut yang berhembus sepoi-sepoi. Kau ceritakan sebuah kisah istimewa, tentang kenangan yang tak akan pernah terlupa.
Melukis sore bersama goresan kata-kata yang penuh makna.
Menikmati senja, bersama senyum menawan yang kau punya. Sehingga senja-senja yang terlewat berdua, terasa begitu istimewa.
Lelaki senja penghilang lara. Membawa segala kedamaian dalam jiwa. Sembari kau bercerita menutup berlalunya senja.